TUGAS KULIAH
Selasa, 26 Maret 2019
Rabu, 07 Maret 2012
Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah
Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah
Setiap pasangan suami-istri tentu
mendambakan bayi mereka lahir normal, yaitu berat lahir antara 2.500-4.000
gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital
(cacat bawaan) yang berat.
Namun, ada kalanya keinginan
tersebut tidak terwujud, misalnya bayi lahir kurang bulan atau bayi berat lahir
rendah (BBLR). Kenyataan ini sebetulnya jangan menjadikan orang tua patah
semangat, karena kemajuan teknologi kedokteran dan didukung kemauan keras orang
tua yang memiliki BBLR, maka bayi itu dapat bertahan hidup.
Tulisan ini dimaksudkan untuk
memberi informasi, edukasi kepada masyarakat awam dalam rangka. Hari Anak
Nasional dan Ulang Tahun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
BBLR adalah bayi yang lahir dengan
berat kurang dari 2.500 gram, tanpa memandang usia kehamilan. BBLR dibedakan
menjadi dua bagian: pertama, BBL sangat rendah bila kahir berat lahir kurang
dari 1.500 gram, dan kedua, BBLR bila berat lahir antara 1.501-2.499 gram
Penyebab BBLR sangatlah
multifaktorial, antara lain asupan gizi ibu sangat kurang pada masa kehamilan,
gangguan pertumbuhan dalam kandungan (janin tumbuh lambat), faktor plasenta,
infeksi, kelainan rahim ibu, trauma, dan lainnya.
Pada saat persalinan, BBLR
mempunyai risiko kurang menyenangka, yaitu asfiksia atau gagal untuk bernapas
secara spontan dan teratur saat atau beberapa menit setelah lahir. Hal itu
diakibatkan faktor paru yang belum matang. Risiko lainnya adalah hiportemia
(suhu tubuh 6,5 167 C). Karena itu, perhatian dan pelayanan atau perawatan BBLR
dimulai sejak lahir dan sebaiknya persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan
dan dilakukan di puskesmas, rumah sakit, atau rumah sakit bersalin)Perawatan BBLR
Prinsip penting dalam perawatan
BBLR setelah lahir adalah mempertahankan suhu bayi agar tetap normal, pemberian
minum, dan pencegahan infeksi. Bayi dengan BBLR juga sangat rentan terjadinya
hiportemia, karena tipisnya cadangan lemak di bawah kulit dan masih belum
matangnya pusat pengatur panas di otak. Untuk itu, BBLR harus selalu dijaga
kehangatan tubuhnya.
Cara paling efektif mempertahankan
suhu tubuh normal adalah sering memeluk dan menggendong bayi. Ada suatu cara
yang disebut metode
kangguru atau perawatan bayi lekat, yaitu bayi selalu didekap ibu atau
orang lain dengan kontak langsung kulit bayi dengan kulit ibu atau pengasuhnya
dengan cara selalu menggendongnya. Cara lain, bayi jangan segera dimandikan
sebelum berusia enam jam sesudah lahir , bayi selalu diselimuti dan ditutup
kepalanya, serta menggunakan lampu penghangat atau alat pemancar panas.
Minum sangat diperlukan BBLR,
selain untuk pertumbuhan juga harus ada cadangan kalori untuk mengejar
ketinggalan beratnya. Minuman utama dan pertama adalah air susu ibu (ASI) yang
sudah tidak diragukan lagi keuntungan atau kelebihannya. Disarankan bayi
menyusu ASI ibunya sendiri, terutama untuk bayi prematur. ASI ibu memang paling
cocok untuknya, karena di dalamnya terkandung kalori dan protein tinggi serat
elektrolit minimal.
Namun, refleks menghisap dan
menelan BBLR biasanya masih sangat lemah, untuk itu diperlukan
pemberian ASI peras yang disendokkan ke mulutnya atau bila sangat terpaksa
dengan pipa lambung. Susu formula khusus BBLR bisa diberikan bila ASI tidak
dapat diberikan karena berbagai sebab. Kekurangan minum pada BBLR akan
mengakibatkan ikterus (bayi kuning)
BBLR sangat rentan terhadap
terjadinya infeksi sesudah lahir. Karena itu, tangan harus dicuci bersih
sebelum dan sesudah memegang bayi, segera membersihkan bayi bila kencing atau
buang air besar, tidak mengizinkan menjenguk bayi bila sedang menderita sakit,
terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan pemberian imunisasi sesuai
dengan jadwal.
Untuk tumbuh, BBLR harus mendapat
asupan nutrien berupa minuman mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta
vitamin yang lebih dari bayi bukan BBLR. Penting dipertahikan agar zat tersebut
betul-betul dapat digunakan hanya untuk tumbuh, tidak dipakai untuk melawan
infeksi.
Langganan:
Postingan (Atom)